Memaksimalkan Usia Baterai di Laptop dan Hape

Sebagai pemakai laptop/notebook dan hape atau perangkat yang ditenagai baterai isi ulang (berbasis lithium), apakah pernah kita sadari bahwa maksimal dalam 2-3 tahun baterai kita tidak lagi bisa bertahan lama (bocor). Dalam kesempatan ini saya akan membahas penjelasan di balik fenomena tersebut.

Seperti diketahui bersama baterai yg digunakan pada laptop masa kini adalah baterai lithium ion/polymer, yang aman untuk dilakukan charge/discharge kapan saja tanpa menunggu kosong dan tidak harus diisi hingga penuh, karena tidak memiliki memory efffect. 

Usia tiap baterai isi ulang dinyatakan dalam satuan cycle count, maksudnya adalah apabila baterai diisi hingga penuh maka akan tercatat 1 cycle count, terlepas dari faktor pada saat awal charging sisa baterai masih berapa persen, dan dalam tiap baterai tersebut terdapat controller/chip yg mencatat cycle count yg sudah tercapai. 

Berapa besar cycle count (usia) suatu baterai ini tergantung dari kualitas (chemical) baterai tersebut. Usia rata-rata baterai laptop entry level adalah 300 cycle count dan mid-high level bervariasi antara 500-1000 cycle count. Itu sebabnya pada komputer yg dalam pemakaiannya selalu terhubung charger setidaknya dalam 1 hari akan tercapai 1 cycle count atau bahkan lebih bila terjadi cabut pasang charger, sehingga dengan asumsi usia rata-rata baterai 300-500 (low/mid tier), dalam 1,5-2 tahun baterai harus diganti (asumsi setahun 261 hari kerja).

 

Cycle count (usia) baterai di laptop Windows 10 dapat dilihat dengan mengeksekusi perintah powercfg /batteryreport /output "C:\battery-report.html" di windows power shell, untuk petunjuk lengkapnya bisa baca di artikel ini:

How to Check Your Laptop's Battery Health in Windows 10 (pcmag.com)


Agar usia baterai bisa lebih panjang, dapat dilakukan penghentian charging di persentase 80% (setara dengan 0,18 cycle count) atau untuk yang lebih maksimal di 60% (setara 0,01 cycle count) sehingga dengan perhitungan kasar, dalam kondisi ideal usia baterai bisa diperpanjang minimal 5x lipat dari seharusnya. Selain itu ada isu Depth of Discharge dan panas, yang dapat mempengaruhi usia baterai, di akhir artikel saya berikan link artikel detail mengenai memperpanjang usia baterai lithium. 

Masalah penghentian charging secara manual tentunya mengganggu kenyamanan pengguna, yg harus melakukan cabut pasang charger secara periodik, hal ini sudah menjadi perhatian para produsen laptop sehingga sejak beberapa tahun lalu mereka menambahkan teknologi untuk memperpanjang usia/masa pakai baterai pada produk-produk mereka, yang dapat diaktifkan pada laptop yg mendukung dengan menginstall aplikasi dari Microsoft Store untuk beberapa merk sbb.:

Lenovo Vantange


MyASUS

 

Dell Power Manager

 

Aplikasi di atas dapat melakukan pemrograman chip/controller di baterai sehingga kapasitas maksimum baterai menjadi hanya 60%/80% (atau persentase yang lain) dari kapasitas sesungguhnya. Sekali kita program dengan aplikasi tersebut, maka laptop hanya akan bisa di charge sampai dengan 60%/80% bahkan pada saat laptop mati. Jika dikehendaki pada saat dibutuhkan, mungkin untuk keperluan presentasi, kapasitas pengisian dapat dikembalikan ke 100%.

Untuk merk HP, sayangnya fitur memperpanjang usia baterai ini hanya tersedia di laptop bisnis.

 

Sebagai contoh kasus pertama; laptop yg saya gunakan di kantor sejak pertengahan tahun 2020 (bukan dari baru), dengan menerapkan strategi pembatasan charge di 60%/80% sesuai kebutuhan, dengan usia hampir 2 tahun baru tercapai 219 cycle count. Laptop digunakan dalam kondisi selalu terpasang charger.

 

Contoh kasus kedua; laptop pribadi yg digunakan di rumah, dibeli dari baru sejak pertengahan 2021, dengan pembatasan charging di 60%, hingga awal januari 2022 baru tercapai 63 cycle count. Laptop digunakan dalam kondisi selalu terpasang charger.


Trik yang sama dapat kita pergunakan untuk memperpanjang usia/masa pakai perangkat apapun yang menggunakan baterai lithium isi ulang, termasuk hape.

Di hape Android kita bisa menggunakan aplikasi AccuBattery yg akan me-monitor proses pengisian baterai, aplikasi ini mempunyai fitur alarm yang akan berbunyi (dan getar) pada saat pengisian baterai sudah mencapai persentase yg kita set. Selain itu dari data pengisian yg dicatat oleh aplikasi tersebut, kita dapat memonitor kesehatan baterai (battery health) secara statistik.


Untuk hape berbasis iOS, battery health ini di manage secara sistem dan setahu saya tidak ada aplikasi serupa AccuBattery.


Semoga dengan artikel ini kita bisa memaksimalkan usia pakai baterai di perangkat-perangkat teknologi yang kita gunakan sehari-hari 

Dan bagi Anda yang berminat untuk mempelajari mengenai memperpanjang usia baterai lithium berikut penjelasan teknisnya, berikut ini saya berikan link dari Battery University terkait topik ini

BU-808: How to Prolong Lithium-based Batteries - Battery University

 

 

Comments

Popular posts from this blog

Indonesia Telco Tariff Wars, GSM and CDMA Cellular